- ASISTEN I SETDA MBD BUKA PELATIHAN KULINER PANGAN LOKAL
- NELAYAN MBD DIDEPORTASI DARI AUSTRALIA
- PENYEGARAN BIROKRASI, BUPATI LANTIK 44 PEJABAT STRUKTURAL
- PENYERAHAN SK DAN PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN PPPK TAHUN 2022 LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MBD
- PEMERINTAH DAERAH SERAHKAN NOTA KEUANGAN DAN RANPERDA PERUBAHAN APBD KE DPRD MBD
- BUPATI : PENJABAT SEKDA MBD HARUS TERUS DORONG ASN BEKERJA DENGAN PRESTASI LUAR BIASA
- KEPALA DESA NUSIATA KECAMATAN PULAU WETANG RESMI DILANTIK
- PEMDA MBD GELAR UPACARA HKN BERSAMA HUT KE-78 PMI
- WAKIL BUPATI BUKA KEGIATAN MANAJEMEN PENDAMPINGAN DAN DISEMINASI AUDIT KASUS STUNTING
- Kunjungi MBD, Menhan Prabowo Resmikan 10 Titik Sumur Bor
AKIBAT CUACA BURUK, 420 TON BERAS BELUM DIBONGKAR

Tiakur-newsmalukubaratdayakab.go.id- Menanggapi beredarnya isu kelangkaan beras di Kota Tiakur dan sekitarnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Drs. M. J. Untajana, SE, menjelaskan bahwa hasil pantauan dan laporan rutin para distributor menggambarkan kondisi ketersediaan stok bahan pokok termasuk beras aman hingga tiga bulan kedepan.
“Sesuai dengan hasil pantauan dan laporan yang ada maka ketersediaan stok bahan pokok termasuk beras aman hingga bulan Februari 2023 mendatang, namun kalaupun ada kelangkaan bahan pokok utamanya beras saat ini lebih kepada permintaan pasar yang tinggi dan cuaca alam yang buruk”, jelasnya.
Baca Lainnya :
- PERINGATAN HARI IBU KE-94 KAB.MBD BERLANGSUNG HIKMAT 0
- IMPLEMENTASI INPRES 2 TAHUN 2021, BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG MALUKU GELAR RAKER DENGAN PEMDA MBD 0
- BUPATI : APARATUR DESA HARUS PAHAM TUGAS POKOK DAN FUNGSI0
- KPU MBD GELAR SOSIALISASI TAHAPAN PEMILU KEPADA ASN0
- Rumambi Dikukuhkan Sebagai Ketua PMI MBD Antar Waktu0
Lanjut Untajana, harusnya kondisi stok beras masih aman hingga saat ini namun karena ada permintaan kebutuhan beras yang tinggi menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru baik di Pulau Moa, Kecamatan Lakor dan Mdona Hyera serta cuaca ekstrim sehingga berdampak pada kelangkaan di beberapa distributor beras di Kota Tiakur.
“Stok beras sebenarnya aman tetapi karena dipengaruhi oleh permintaan kebutuhan beras dari masyarakat di Kecamatan Lakor dan ada juga dari Kecamatan Mdona Hyera serta faktor kepanikan masyarakat. kepanikan masyarakat inibyang membawa dampak terjadi kelangkaan, dimana satu orang bisa beli beras dua sampai tiga karung”, jelasnya.
Namun lebih jauh, Ia menjelaskan, stok beras akan segera tersedia dengan masuknya kapal tol laut yang sudah masuk empat hari yang lalu namun belum melakukan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Moa akibat cuaca gelombang laut dan angin kencang.
“Saat ini telah tesedia 420 ton beras yang akan bongkar di Pelabuhan Moa. Saat kondisi alam atau cuaca membaik dan bersahat, akan memungkinkan kapal tol laut berlabuh tambat di pelabuhan. Kita akan berkoordinasi dengan pihak Kantor Syahbandar Pelabuhan Moa untuk hal ini sehingga menjadi perhatian kita bersama”, ungkapnya.
Ia menambahkan, kapal tol laut tersebut telah melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan Kisar dan Letti, dan harusnya juga di Pelabuhan Moa, namun kondisi cuaca yang kurang bersahabat sehingga tertahan hingga saat ini.
Ia berharap, masyarakat dapat memahami kondisi yang ada dan tidak perlu panik apalagi mengarah ke panic buying, karena masih ada stok beras di beberapa distributor.
“Kami berharap, kondisi cuaca segera redah dan memungkinkan kapal sandar sehingga aktifitas pembongkaran beras bisa berjalan. Juga bagi masyarakat dapat memahami kondisi yang ada dan tidak berbelanja secara berlebihan karena takut kekurangan stok atau panic buying”, karena secara normal kebutuhan konsumsi beras Kecamatan Moa hanya berkisar 146 ton per bulan", harapnya. (Kominfo03)