- BKKBN Perkuat Pelayanan KB Cegah Stunting MBD
- Mewisuda 20 Lansia, Bupati MBD Apresiasi Semangat Lansia Mau Belajar Tak Kenal Usia
- Bunda Genre MBD dan BKKBN Maluku Edukasi Pelajar Cegah Stunting
- Pemkab MBD Luncurkan Majalah Digital Maloli Guna Tingkatkan Literasi
- Gelar FGD, Dispora Dorong Wirausaha dan Kemandirian Ekonomi Pemuda
- Pemkab MBD Implementasi Tokopedia Dorong Kematangan Birokrasi Digital
- Bupati MBD Dukung Pengembangan Kolam Labuh Wakarleli
- Bupati MBD Luncurkan Inovasi Tirta Dorong Tata Kelola Perikanan
- Pastikan Roda Pemerintahan Berjalan, Bupati MBD Lantik Penjabat Kades Watuwei
- Bupati MBD Lantik 1.827 PPPK
BKKBN Perkuat Pelayanan KB Cegah Stunting MBD

Keterangan Gambar : Sumber : Humas
Tiakur, InfoPublik - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Maluku menggelar Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Sabtu pagi (4/10/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Tiakur ini menargetkan percepatan penurunan angka stunting melalui penguatan pelayanan KB di wilayah kepulauan MBD
Baca Lainnya :
- Mewisuda 20 Lansia, Bupati MBD Apresiasi Semangat Lansia Mau Belajar Tak Kenal Usia0
- Bunda Genre MBD dan BKKBN Maluku Edukasi Pelajar Cegah Stunting0
- Pemkab MBD Luncurkan Majalah Digital Maloli Guna Tingkatkan Literasi0
- Gelar FGD, Dispora Dorong Wirausaha dan Kemandirian Ekonomi Pemuda0
- Pemkab MBD Implementasi Tokopedia Dorong Kematangan Birokrasi Digital1
Bupati MBD Benyamin Th. Noach menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sebagai kunci kemajuan bangsa.
“Kita bicara pembangunan nasional tanpa dukungan dari manusia yang handal, apapun yang kita bangun mau jalan yang bagus, jembatan yang bagus, sekolah yang bagus tetapi orangnya tidak sehat, orangnya tidak pintar, tidak bisa membawa bangsa ini keluar dari kemiskinan. Kuncinya adalah sumber daya manusia,” ujar Noach.
Menurut Noach, pembangunan SDM dimulai sejak masa kehamilan, sehingga gerakan KB dan pembinaan keluarga menjadi instrumen strategis menyelesaikan persoalan stunting.
Noach mengakui akurasi data BKKBN dalam memotret kondisi riil di lapangan. “Dalam pertemuan kepala daerah di Ambon, Pak Gubernur terbuka, saya hanya percaya data BKKBN karena sangat mendekati kebenaran baik angka stunting maupun angka keluarga miskin. Itu jelas, padahal data ini manual, tapi laporannya konsisten,” katanya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, menjelaskan bahwa pembangunan SDM merupakan pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Dari delapan misi pembangunan nasional, program Bangga Kencana sebutan untuk program kependudukan dan KB berkontribusi langsung pada transformasi sosial untuk membangun manusia sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“BKKBN memiliki filosofi yang indah: flower, bee, and honey. Bunga adalah keluarga, tempat kehangatan dan sumber kehidupan. Lebah adalah kita semua, para insan pembangunan kependudukan yang bekerja keras dengan teratur dan penuh dedikasi. Madu adalah hasil manis yang kita tuai bersama: generasi sehat, cerdas, produktif, dan berdaya saing,” jelas Mauliwaty.
Dia menambahkan, intensifikasi program di Maluku Barat Daya memiliki makna strategis mengingat kondisi geografis kepulauan yang kerap menjadi tantangan dalam pelayanan dan pendampingan keluarga. Karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tokoh agama dan masyarakat, hingga kader desa menjadi kunci keberhasilan.
Berdasarkan Proyeksi Kependudukan 2025, Total Fertility Rate (TFR) Provinsi Maluku tercatat 2,7 dengan capaian peserta KB aktif mencapai 100,57 persen dari target 171.905 keluarga. Sementara Kabupaten Maluku Barat Daya mencatatkan capaian 101,10 persen dari target 2.502 keluarga. Namun, angka modern contraceptive prevalence rate (mCPR) di kabupaten ini masih rendah, yakni 15,3 persen jauh di bawah rata-rata provinsi yang mencapai 37,4 persen.
Yang menjadi catatan khusus, angka unmet need atau kebutuhan KB yang belum terpenuhi di Maluku Barat Daya mencapai 1.857 kasus, tertinggi di Maluku, meski capaian penurunannya sudah mencapai 43,7 persen melampaui rata-rata provinsi sebesar 26,9 persen.
“Kami mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan World Contraception Day atau Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2025 di Kabupaten Maluku Barat Daya. Target 402 akseptor telah tercapai dengan progres 110,70 persen, dan ini menempatkan Maluku Barat Daya sebagai salah satu yang terbaik dari 11 kabupaten/kota di Maluku,” tambah Mauliwaty.
Kegiatan fasilitasi ini lanjut Mauliwaty diharapkan dapat mempercepat integrasi layanan KB dengan program kesehatan reproduksi lainnya, khususnya dalam upaya pencegahan stunting dan penurunan angka kematian ibu serta anak di wilayah kepulauan,” pungkasnya.